Rabu, 08 Agustus 2018

TEKNIK SUNGAI

Teknik sungai

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Selama ini, permasalahan tentang sungai belum dianggap hal yang penting. Keberadaan sungai masih dianggap sebagai sebuah kontor alam. Sungai hanya dianggap sebagai tempat air untuk mengalir menuju tempat yang rendah. Padahal sungai memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga keseimbangan lingkungan khususnya terhadap pengolahan air.
Sungai berperan mengaliri air dari satu tempat ketempat lain dan juga menjag pola air agar selalu tetap pada jalurnya. Dengan demikian, air tidak mengalir kesembarang tempat yang pada akhirnya bisa menyebabkan permasalahan bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya.
Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum walaupun sebenarnya seiring perkembangan jaman peran sungai mulai sedikit bergeser. Manusia mulai mampu menemukan teknologi yang mampu memberikan kemudahan bagi mereka untuk medapatkan air, sungai sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai.
Dibeberapa daerah atau negara sungai menjadi salah satu bagian dari sarana transportasi yang membantu kegiatan manusia. Selain dari itu sungai juga banyak dimanfaatkan sebagia tenaga pembangkit listrik. Tentunya hanya beberpa  sungai yang bisa dimanfaatkan untuk ini, inipun ditinjau dari letak yang strategis dan memenuhi syarat untuk transportasi air atau pembangkit listrik, beberapa tinjauan tersebut antara lain morfologi sungai, hidrolika sungai, hidrologi sungai maupun karakteristik sungai.
Sungai juga merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
 selain keuntungan dan manfaat sungai yang tersebut di atas sungai juga mempunyai masalah dan justru bisa menimbulkan banyak masalah. Masalah sungai Antara lain pencemaran sungai, Erosi sungai, dan sedimentasi sungai. Masalah yang bisa ditimbulkan sungai antara lain Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigeTerjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi). Pendangkalan dasar perairanPunahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga airMunculnya banjir akibat salura air tersumbat sampahMenjalarnya wabah muntaber dan masih banyak lagi.
Dikawasan perkotaan, kebutuhan tempat tinggal menjadi sebuah hal yang sulit didapatkan, selain karena harga tanah yang mahal, ketersediaan lahan juga menjadi hal tersendiri disisi lain manusia dituntut untuk memiliki tempat tinggal.
Plihan yang banyak dilakukan adalah mendirikan bangunan dikawasan bantaran sungai. Hal ini dilakukan juga karena kawasan tersebut bebas dari kewajiban untuk membeli serta dianggap mudah dalam proses pendirian bangunan.
Padahal, mendirikan bangunan di bantaran sungai memiliki resiko yang sangat besar. Selain menyebabkan aliran sungai menjadi sempit, juga akan menimbulkan ancaman ketika air sungai meluap. Dari sisi estetika, keberadaan hunian dibantaran sungai cendrung menyebabkan pandanga kurang enak, karena hunian di bantaran sungai identik dengan kekumuhan dan nuansa kurang sehat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas, disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa itu karakteristik sungai,  morfologi sungai, hidrolika sungai dan hidrologi sungai?
2.      Apa saja yang bisa menimbulkan masalah sungai?
3.      Bagaimana proses permasalahan sungai?
4.      Dampak dari masalah sungai?
5.      Bagaimana mengatasi masalah sungai?
C. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan makalah ini adalah salah satu persyaratan untuk memenuhi mata kuliah Rekayasa Sungai dan melakuk studi mengenai Sungai dan Masalah sungai yang antara lain pembahasan dalam makalh ini :
1.      Untuk mengetahui dan mengenal lebih dekat tentang sungai mulai dari karakteristik sungai, morfologi sungai, hidrolika sungai hingga hidrologi sungai.
2.      Mengenal berbagi macam yg menimbulkan masalah sungai serta bagaimana mengatsi dan dampak dari masalah sungai.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sungai
1Karakteristik Sungai
sungai didefenisikan antara lain :
·         Sungai adalah sistem pengairan air dari mulai mata air sampai ke muara dengan dibatasi kanan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh sempadan sungai (Sudaryoko,1986).Sungai adalah fitur alami dan integritas ekologis, yang berguna bagi ketahanan hidup (Brierly, 2005).
·         Menurut Dinas PU, sungai sebagai salah satu sumber air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat. sedangkan PP No. 35 Tahun 1991 tentang sungai, Sungai merupakan tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.
·      Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari tanah disekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut, danau, rawa, atau ke sungai yang lain(Hamzah, 2009).
Sungai dibedakana menurut jumlah airnya yaitu sebagai berikut :
  • Sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi dan Indragiri di Sumatera.
  • Sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
  • Sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau airnya kering. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba dan sungai Batanghari di Sumatera
  • Sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Sungai menurut genetiknya dibedakan :
  • Sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng.
  • Sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen
  • Sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen
  • Sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan
  • Sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen
  • Sungai andesen yaitu sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya mampu mengimbangi pengangkatan
Sungai berdasarkan sumber airnya :
  • Sungai hujan yaitu sungai yang berasal dari air hujan, sungai ini banyak dijumpai di Pulau jawa dan kawasan Nusa Tenggara
  • Sungai gletser yaitu sungai yang berasal dari melelehnya es, sungai ini banyak dijumpai di negara yang beriklim dingin seperti sungai gangga di India dan sungai phein di jerman
  • Sungai campuran yaitu sungai yang berasal dari air hujan dan lelehan es, dapat dijumpai di Papua contohnya Sungai Digul dan sungai Memberano.
2. Hidrolika Sungai
Jenis jenis aliran di Sungai :
  • Sungai adalah salah satu jenis saluran terbuka yang terbentuk secara alamiah oleh proses jutaan tahun.
  • Aliran-aliran yang terjadi di sungai, adalah aliran-aliran yang mengikuti kondisi atau kaidah-kaidah aliran saluran terbuka (open channel flow).
  • Aliran di sungai merupakan aliran saluran terbuka alami yang merupakan gambaran aliran riil di lapangan.
  • Beragam variabel yang akan mempengaruhi dalam kita menganalisis aliran di sungai, seperti geometri sungai, morfologi sungai, kekasaran saluran, dll.
Aliran adalah kondisi dimana berpindah tempatnya suatu fluida (zat cair dan gas) dari satu tempat ketempat lain akibat pengaruh gravitasi maupun pengaruh beda tekanan. Dalam aliran ini dimungkinkan terjadinya perubahan bentuk, volume maupun massa zat tersebut.Intinya, pada aliran terjadi pergerakan partikel-partikel fluida.
Aliran fluida dapat terbagi atas:
  1. Aliran akibat sifat-sifatnya, yaitu aliran akibat kekentalan (viskositas) dan angka Froude
  2. Aliran akibat parameter waktu dan tempat, yaitu aliran seragam (uniform) danaliran mantap (steady).
  3. Aliran berdasarkan wadah mengalirnya, yaitu aliran pipa dan aliran saluran terbuka.
  4. Aliran berdasarkan penyebab gerak, yaitu aliran bertekanan dan aliran gravitasi.
Aliran akibat kekentalan atau viskositas :
Aliran akibat kekentalan atau viskositas adalah aliran yang terjadi dengan melihat kekntalan aliran tersebut yang gambarkan melalui angka Reynols-nya.
  • Aliran Laminer, adalah aliran dengan angka Reynolds (Re) di bawah 500-2000. Biasanya dicirikan dengan lintasan partikel fluida yang mengalir lurus.
  • Aliran Turbulen, adalah alirandengan angka Reynolds (Re) berada di antara dengan angka Reynolds (Re) di atas 4000. Biasanya dicirikan dengan lintasan partikel fluida yang mulai terganggu.
  • Aliran Transisi, adalah aliran 2000-4000. Dicirikan dengan lintasan partikel fluida yang sangat terganggu/acak.

3. Morfologi Sungai
Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang:
  • Geometri (bentuk) sungai, dan
·         Perilaku sungai dengan segala aspek pembahasannya dalam dimensi ruang dan waktu
Morfologi sungai sangat menyangkut sifat dinamik sungai dan lingkungannya yang saling berkaitan. Sifat-sifat sungai ini sangat dipengaruhi oleh luas dan bentuk DAS serta kemiringan sungai. Secara umum dapat dikatan bahwa studi mengenai morfologi sungai adalah untuk mencoba menguraikan mengenai tipe-tipe raut muka (typical features) dari sungai-sungai tersebut.
Pembentukan raur muka (typical features) sungai ini, dibentuk oleh tiga dimensi yaitu:
·         Pengaruh waktu
·         Pergerakan air / aliran air yang membawa endapan (sediment) maupun puing-puing (debris atau ruins)
·         Pengaruh fenomena alam (banjir, longsoran, letusan gunung api, gempa dll)
Bentuk sungai, akibat aliran yang terjadi, terbagi atas alur:
·         Sungai lurus
·         Sungai berkelok (meander)
·         Sungai terburai (braided)
·         Sungai berpotongan (anastomosing)
                 Bentuk dasar sungai, akibat topografi DAS-nya, terbagi atas:
·         Sungai curam (steep)
·         Sungai landai (mild)
·         Sungai datar (flat)
4. Hidrologi Sungai
Beberapa pengertian pengertia tentang Hidrologi :
·         Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari masalah air
·         Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tentang seluk beluk proses kejadian, distribusi dan besaran air, serta interaksi dan pengaruhnya terhadap kehidupan dan lingkungan (Chow.V.T, 1964).
·          Hidrologi Teknik,  adalah mencakup pada bagian ilmu hidrologi itu sendiri dalam penerapannya untuk perencanaan, perancangan, dan pelaksanaan proyek-proyek teknik bagi pengaturan dan pemanfaatan air bagi kebutuhan manusia
                              Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berlangsung secara terus menerus mengenai keberadaan air yang ada di muka bumi, namun mekanisme yang terjadi didalamnya tidak berlangsung secara terus menerus, karena proses didalamnya tergantung pada kondisi suatu geografi suatu wilayah dan waktu.
Proses-proses siklus hidrologi  (siklus kecil) adalah:
  1. Evaporasi, yaitu penguapan air permukaan (di laut, danau atau sungai) dan Transpirasi, yaitu penguapan dari tumbuhan.
  2. Kondensasi (perubahan / penumpukan awan)
  3. Presipitasi (hujan)
Proses-proses siklus hidrologi  (siklus besar) adalah:
  1. Evaporasi, yaitu penguapan air permukaan (di laut, danau atau sungai) dan Transpirasi, yaitu penguapan dari tumbuhan.
  2. Kondensasi (perubahan / penumpukan awan)
  3. Presipitasi (hujan)
  4. Limpasan permukaan (surface run off)
  5. Infiltrasi
  6. Perkolasi
  7. Aliran air tanah (ground water flow)




B. MASALAH SUNGAI
1. Pencemaran Sungai
Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Dampak pencemaran sungai
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.

2.  Erosi
Erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat dan organisme hidup. Angin yang berhembus kencang terus-menerus dapat mengikis batuan di dinding-dinding lembah.Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi yang biasanya semakin diperparah oleh ulah manusia. Proses alam yang menyebabkan terjadinya erosi merupakan karena faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan dan tutupan tanah. Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya merupakan sedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan tingkat erosi yang tinggi. Selain faktor curah hujan, tekstur tanah dan kemiringannya, tutupan tanah juga mempengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air laut dan es.
3.  pendangkalan atau sedimentasi
Secara umum, pendangkalan sungai dapat terjadi karena adanya pengendapan partikel padatan yang terbawa oleh arus sungai, seperti di kelokan sungai (meander), waduk atau dam, ataupun muara sungai. Partikel ini bisa berupa padatan besar, seperti sampah, ranting, dan lainnya. Namun, sumber utama partikel ini biasanya berupa partikel tanah sebagai akibat dari erosi yang berlebihan di daerah hulu sungai. Air hujan akan membawa dan menggerus tanah subur di permukaan dan melarutkannya yang kemudian akan terbawa ke sungai. Proses transportasi partikel semacam ini disebut sebagai suspensi. Hasil partikel yang terbawa ini biasanya akan berupa lumpur tanah dan kemudian tersedimentasi di dasar sungai.


TRIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI INI...






Daftara pustaka
frengkiasharia.files.wordpress.com
kutukikuk.blogspot.com...permasalahan-sungai.html‎
Bimbie.com.htm/ilmu pengetahuan/geografi/sungai
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html
Tanjung Panduwijayan  Definisi, Permasalahan dan Karakteristik Sungai di Indonesia.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar